Bumbu penyedap yang saat ini banyak digunakan oleh ibu rumah tangga ataupun restoran mengandung kadar natrium yang tinggi. Natrium merupakan bentuk dari garam. Apabila kita ingin lebih sehat, menghindari konsumsi makanan yang mengandung bumbu penyedap yang tinggi bisa menjadi salah satu solusi.
Konsumsi garam yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 2,400 mg per hari, dan bagi orang yang berisiko tinggi angka ini menjadi semakin kecil yaitu 1.500 mg per hari. Namun sebenarnya, tubuh hanya membutuhkan natrium sekitar 500 mg per hari.
Diet rendah natrium memiliki efek yang berguna untuk mengurangi tekanan darah, baik pada orang dengan hipertensi dan pada orang dengan tekanan darah normal. Diet rendah garam pada orang hipertensi dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 5 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 2,70 mmHg. Pada orang dengan tekanan darah normal, penurunan tekanan darah sistolik adalah 2,03 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 0,99 mmHg.
Natrium dapat ditemukan pada sebagian besar makanan. Bentuk yang paling umum dari natrium klorida adalah natrium, yang merupakan garam meja. Susu dan dan seledri secara alami juga mengandung natrium.
Selain itu, natrium biasa ditambahkan ke berbagai produk makanan. Beberapa di antaranya adalah monosodium glutamate (MSG), natrium nitrit, natrium sakarin, baking soda (natrium bicarbonate), dan natrium benzoat. Mereka adalah bahan dalam bumbu seperti saus, kecap, garam bawang, garam bawang putih, dan kaldu.
Apakah MSG atau Monosodium Glutamate itu ? MSG adalah garam natrium (sodium) dari asam glutamat (salah satu asam amino non-esensial penyusun protein). MSG umumnya dijual sebagai kristal halus berwarna putih dan penampakannya mirip gula pasir atau garam dapur.
Glutamat adalah asam amino (amino acid) yang secara alami terdapat pada semua bahan makanan yang mengandung protein. Misalnya keju, susu, daging, ikan, dan sayuran. Glutamat juga diproduksi oleh tubuh manusia dan sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh dan fungsi otak. Setiap orang rata-rata membutuhkan kurang lebih 11 gram glutamat per hari yang didapat dari sumber protein alami.
Jika digunakan secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif terhadap tubuh. Mengkonsumsi MSG sebanyak 12 gram per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur, dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual, dan panas. Bukan hanya itu, MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker, diabetes, kelumpuhan, serta penurunan kecerdasan.
Sebelum tahun 60-an MSG digunakan golongan masyarakat baik ibu rumah tangga maupun restoran di Cina, Jepang, Korea, Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Takarannya pun sangat kecil sekali, yakni 1-2 korek kuping (setara dengan 30-60 Mg) untuk setiap porsi masakan ala Cina, mie, atau bakso pangsit. Makanan tradisional dan lokal asli indonesia tidak menggunakan sama sekali, karena sudah terasa lezat dan gurih oleh ramuan bumbu rempah.
Daging olahan seperti sosis dan ham adalah contoh makanan yang banyak mengandung natrium. Makanan cepat saji umumnya sangat tinggi natrium, begitu pula dengan makanan olahan seperti keripik kentang.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan sehat kita, batasi segera makanan dengan bumbu penyedap yang kadarnya tinggi!
Sumber: klikdokter.com
Konsumsi garam yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 2,400 mg per hari, dan bagi orang yang berisiko tinggi angka ini menjadi semakin kecil yaitu 1.500 mg per hari. Namun sebenarnya, tubuh hanya membutuhkan natrium sekitar 500 mg per hari.
Diet rendah natrium memiliki efek yang berguna untuk mengurangi tekanan darah, baik pada orang dengan hipertensi dan pada orang dengan tekanan darah normal. Diet rendah garam pada orang hipertensi dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 5 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 2,70 mmHg. Pada orang dengan tekanan darah normal, penurunan tekanan darah sistolik adalah 2,03 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 0,99 mmHg.
Natrium dapat ditemukan pada sebagian besar makanan. Bentuk yang paling umum dari natrium klorida adalah natrium, yang merupakan garam meja. Susu dan dan seledri secara alami juga mengandung natrium.
Selain itu, natrium biasa ditambahkan ke berbagai produk makanan. Beberapa di antaranya adalah monosodium glutamate (MSG), natrium nitrit, natrium sakarin, baking soda (natrium bicarbonate), dan natrium benzoat. Mereka adalah bahan dalam bumbu seperti saus, kecap, garam bawang, garam bawang putih, dan kaldu.
Apakah MSG atau Monosodium Glutamate itu ? MSG adalah garam natrium (sodium) dari asam glutamat (salah satu asam amino non-esensial penyusun protein). MSG umumnya dijual sebagai kristal halus berwarna putih dan penampakannya mirip gula pasir atau garam dapur.
Glutamat adalah asam amino (amino acid) yang secara alami terdapat pada semua bahan makanan yang mengandung protein. Misalnya keju, susu, daging, ikan, dan sayuran. Glutamat juga diproduksi oleh tubuh manusia dan sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh dan fungsi otak. Setiap orang rata-rata membutuhkan kurang lebih 11 gram glutamat per hari yang didapat dari sumber protein alami.
Jika digunakan secara berlebihan, MSG mempunyai efek negatif terhadap tubuh. Mengkonsumsi MSG sebanyak 12 gram per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur, dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual, dan panas. Bukan hanya itu, MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker, diabetes, kelumpuhan, serta penurunan kecerdasan.
Sebelum tahun 60-an MSG digunakan golongan masyarakat baik ibu rumah tangga maupun restoran di Cina, Jepang, Korea, Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Takarannya pun sangat kecil sekali, yakni 1-2 korek kuping (setara dengan 30-60 Mg) untuk setiap porsi masakan ala Cina, mie, atau bakso pangsit. Makanan tradisional dan lokal asli indonesia tidak menggunakan sama sekali, karena sudah terasa lezat dan gurih oleh ramuan bumbu rempah.
Daging olahan seperti sosis dan ham adalah contoh makanan yang banyak mengandung natrium. Makanan cepat saji umumnya sangat tinggi natrium, begitu pula dengan makanan olahan seperti keripik kentang.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan sehat kita, batasi segera makanan dengan bumbu penyedap yang kadarnya tinggi!
Sumber: klikdokter.com
Belum ada komentar untuk "Batasi Segera Makanan dengan Bumbu Penyedap"
Post a Comment